Surabaya, Pojokkulon.com – Ketua Umum PW Fast Respon Nusantara (FRN) Counter Polri, R. Mas MH Agus Rugiarto SH, yang akrab disapa Agus Flores, mengungkap kembali sejarah penting salah satu tokoh besar dalam perjalanan Polri, yakni Jenderal Polisi (Purn) Raden Soekarno Djojonegoro. Figur yang lahir di Banjarnegara pada 15 Mei 1908 ini merupakan Kapolri ke-4 yang menjabat pada periode 1959 hingga 1963 di masa pemerintahan Presiden Soekarno.
“Jenderal Soekarno Djojonegoro adalah sosok pemimpin yang penuh wibawa dan tangguh. Beliau memimpin Polri di tengah gejolak besar bangsa, mulai dari konflik Irian Barat dengan Belanda hingga penumpasan pemberontakan DI/TII, APRA, dan gerakan PKI,” ungkap Agus Flores.
Di bawah kepemimpinannya, Polri berperan strategis dalam upaya menjaga stabilitas keamanan nasional. Raden Soekarno Djojonegoro juga tercatat menerima penghargaan Bintang Republik Indonesia Pratama pada 10 Januari 1963, sebuah pengakuan atas dedikasi dan pengabdiannya terhadap bangsa dan negara.
“Sayangnya, sejarah besar ini seolah-olah ditutup dan dibiarkan terlupakan,” ujar Agus Flores dengan nada prihatin. Menurutnya, kontribusi besar Jenderal Soekarno Djojonegoro seharusnya dikenang dan dijadikan inspirasi oleh generasi Polri saat ini.
Agus Flores juga menyoroti keberadaan 40 Pasukan Elit Polisi dari Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dipimpin oleh Andreas Ade. Pasukan ini disebut sebagai simbol keberanian dan ketangguhan Polri dalam menghadapi ancaman keamanan. “Ini adalah contoh nyata bahwa semangat dan jiwa patriotisme Polri tidak pernah padam, dari masa Jenderal Soekarno Djojonegoro hingga era saat ini,” tegasnya.
Melalui PW FRN Counter Polri, Agus Flores berkomitmen untuk mengangkat kembali nama-nama besar Polri yang kontribusinya tak boleh dilupakan. “Kita perlu mengingat para pemimpin Polri yang berjasa. Bukan hanya untuk menghargai jasa mereka, tetapi juga untuk menginspirasi para anggota Polri dan masyarakat luas agar bangga terhadap institusi Polri,” katanya.
Di akhir pernyataannya, Agus Flores mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih mengenal sejarah Polri. Menurutnya, pengenalan sejarah bukan hanya sekadar mengenang masa lalu, melainkan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya peran Polri dalam menjaga keamanan bangsa.
“Jika kita lupa sejarah, kita akan kehilangan jati diri. Jenderal Soekarno Djojonegoro adalah simbol ketangguhan Polri yang tak boleh dilupakan,” pungkas Agus Flores.
Berita ini memperlihatkan betapa besarnya peran Polri di masa lalu dan bagaimana semangat tersebut terus diwariskan hingga hari ini. PW FRN Counter Polri berupaya menjaga dan memperkuat semangat juang Polri dalam menghadapi tantangan zaman.
(Red)