Kalteng, Pojokkulon.com – Aktivitas pertambangan milik CV KM di Kalimantan Tengah terus menjadi sorotan. Meski telah diselidiki oleh pihak Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Polda Kalteng) sejak 13 Juni 2025, perusahaan tersebut masih menjalankan operasinya secara normal.
Penyelidikan dilakukan atas dugaan kuat bahwa perusahaan tambang galian C jenis batu pecah tersebut tidak memiliki izin lengkap, termasuk izin ledakan dan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Tambang itu diketahui mengoperasikan mesin pemecah batu (stone crusher) dengan kapasitas produksi mencapai 75 meter kubik per jam.
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Kalteng, Dr. Rimsyahtono, S.IK., M.M., ketika dikonfirmasi pada Selasa (8/7), mengungkapkan bahwa penyidikan masih dalam proses Penyelidikan terkait perkara tersebut, dan perkara ini masih terus berproses dan akan di sampaikan perkembangan selanjutnya.
“Masih lidik dan masih berproses. Nanti kami tanyakan ke anggota. Apakah ada TP-nya (tindak pidana), sedang didalami dan akan diputuskan melalui mekanisme gelar perkara,” jelasnya.
Namun saat ditanya terkait kegiatan tambang yang masih berlangsung, Rimsyahtono enggan memberikan komentar lebih jauh.
Hingga kini, masyarakat berharap agar proses hukum berjalan transparan, dan jika terbukti melanggar, maka operasional tambang segera dihentikan demi menjaga kelestarian lingkungan dan kepatuhan hukum.
(Red/Rezha LDD)
