Jakarta, Pojokkulon.com -29 Juli 2025- Pemahaman baru tentang Nusantara kembali mencuat ke permukaan, bukan hanya sebagai istilah geografis, melainkan sebagai konsep spiritual yang mendalam. Dalam pernyataannya, Ketum Agus Flores menegaskan bahwa Nusantara bukan sekadar tanah air, tetapi nafas ilahiah yang dititipkan Tuhan kepada umat manusia.
Penafsiran Nusantara sebagai gabungan dari kata Nusa (manusia) dan Antara (nafas/ruang spiritual) membawa pesan penting: bahwa sebelum kehidupan manusia berkembang, wilayah ini telah lebih dulu menjadi tempat turunnya titisan-titisan Ilahi. Hal ini diyakini menjadi alasan berdirinya banyak peninggalan purbakala seperti candi dan artefak yang hingga kini sulit dijelaskan secara logika modern.
Sejarah membuktikan bahwa Nusantara tidak pernah menjadi penjajah. Sebaliknya, berbagai bangsa asing seperti Mongol dan VOC yang mencoba menaklukkan wilayah ini justru gagal. Diketahui bahwa pasukan Mongol, yang menguasai sepertiga dunia, pernah dikalahkan oleh kekuatan lokal Nusantara yang tidak hanya bersenjata, tetapi juga berlandaskan spiritualitas tinggi.
Dalam salah satu tafsir kebijaksanaan, bahkan Nabi Sulaiman disebut pernah mengatakan bahwa selain surga di akhirat, ada tempat yang disebut sebagai Surga Dunia — dan itu diyakini adalah Nusantara. “Antara Nafas itu hanya bisa dirasakan oleh manusia-manusia tertinggi,” ujar Agus Flores. “Karena Nusantara bukan sekadar wilayah, ia adalah tempat di mana Tuhan menitipkan bagian dari Diri-Nya.”
Pemahaman ma’rifat tentang Nusantara ini diharapkan dapat membuka kesadaran baru bangsa Indonesia, agar lebih menghargai warisan leluhur, sejarah spiritual, dan jati diri bangsa yang selama ini tersembunyi di balik simbol-simbol kebudayaan dan keagamaan.
(Red)