Jakarta, Pojokkulon.com – Agus Flores, Ketua Umum PW FRN Counter Polri, telah menjadi sosok yang dikenal luas, khususnya di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kiprahnya di Jakarta mencerminkan karakter keras dan berani, yang dianggap mewakili semangat masyarakat Sulteng.
Dalam perjalanan kariernya, Agus sering dibandingkan dengan Habib Bahar Bin Smith, seorang ulama muda yang juga memiliki pengaruh besar di Jakarta.
Meski berasal dari latar belakang dan jalur perjuangan yang berbeda, keduanya dihormati sebagai figur dengan daya juang tinggi dan keberanian luar biasa.
Agus Flores dikenal memiliki hubungan erat dengan komunitas Wentira, kawasan legendaris di Kebun Kopi, Sulteng, yang sarat dengan cerita mistis.
Ia juga disebut sebagai kader Hercules Rosario Marsal, tokoh yang dikenal di kalangan dunia keras ibu kota.
Dengan jalur organisasi dan relasi kuatnya, Agus membangun jaringan yang luas dan solid.
Di sisi lain, Habib Bahar Bin Smith adalah ulama muda yang terkenal karena ketegasan dalam menyampaikan dakwahnya.
Ia memimpin banyak pengikut setia di berbagai daerah di Indonesia.
Dalam perjuangannya, Habib Bahar selalu menonjolkan nilai-nilai keadilan dan keberanian, meskipun sering menghadapi tantangan besar.
Meskipun memiliki jalur perjuangan yang berbeda, Agus Flores dan Habib Bahar tidak pernah menunjukkan persaingan tidak sehat.
Di Jakarta, keduanya justru dikenal saling menghormati dan menjaga ruang masing-masing.
Hal ini menjadi contoh positif bahwa perbedaan prinsip tidak harus berujung pada konflik.
Bagi masyarakat Sulteng, keberadaan dua figur ini adalah kebanggaan sekaligus inspirasi.
Mereka menjadi representasi nyata dari semangat, keberanian, dan keteguhan yang diharapkan mampu membawa perubahan positif.
Keberanian Agus Flores dan Habib Bahar sering dianggap sebagai simbol “orang pertarung,” yang memperjuangkan prinsip dan keadilan.
Kiprah keduanya di ibu kota menjadi pembelajaran berharga bagi generasi muda yang ingin mengikuti jejak mereka sebagai sosok inspiratif dan pemberani.
Dalam dinamika kehidupan Jakarta yang penuh tantangan, kiprah Agus Flores dan Habib Bahar Bin Smith tetap menjadi sorotan.
Semangat perjuangan mereka membuktikan bahwa keberanian, keteguhan, dan prinsip adalah kunci untuk membawa perubahan dan meninggalkan jejak yang berarti bagi masyarakat.
“M.e/pojokkulon”
