Raja Ampat, Pojokkulon.com – Masyarakat Kabupaten Raja Ampat dengan tegas menolak rencana operasi PT. Mulia Raymond Perkasa untuk mengelola tambang nikel di wilayah Manyaifun dan Batang Pele. Senin, 26 Mei 2025.
Penolakan ini diungkapkan melalui aksi unjuk rasa di Kantor DPRK Raja Ampat dan Kantor Bupati Raja Ampat, mereka menyuarakan kekhawatiran mendalam akan dampak kerusakan hutan dan lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan.
Dalam orasi-orasinya, masyarakat dengan lantang menyatakan bahwa mereka tidak akan lagi bisa “dibodohi” dengan janji-janji manis investasi yang seringkali hanya menguntungkan segelintir pihak. Mereka menegaskan bahwa kini masyarakat telah memahami betul bahwa keuntungan tambang nikel hanya akan dinikmati oleh segelintir orang, sementara dampak buruknya, seperti kerusakan ekosistem dan hilangnya mata pencaharian, akan dirasakan langsung oleh seluruh masyarakat.
Masyarakat Raja Ampat bertekad untuk melindungi keindahan alam dan kekayaan hayati yang menjadi ciri khas wilayah mereka. Penolakan ini bukan sekadar penolakan terhadap sebuah proyek, melainkan sebuah perjuangan untuk mempertahankan masa depan dan keberlanjutan lingkungan yang menjadi tumpuan hidup mereka. Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan semakin menguat, dan mereka siap berdiri teguh demi melindungi warisan alam Raja Ampat.
(Rezha LDD)