Jakarta. Pojokkulon.com – Perayaan HUT Bhayangkara ke-79 tahun ini terasa berbeda dari momen peringatan sebelumnya. Tema “Polri Untuk Masyarakat” pun tak hanya slogan, karena pelibatannya benar-benar nyata terlihat.
Berbagai elemen dan komunitas masyarakat, mulai dari satuan pengamanan (Satpam), organisasi masyarakat, buruh, petani, masyarakat pecinta NKRI hingga Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tampil dalam defile HUT Bhayangkara ke-79. Total 3.795 komunitas yang terbagi dalam 44 kompi dan 1.035 petani dan petugas MBG dalam 12 kompi memeriahkan perayaan tersebut.
Para kelompok satpam mengenakan baju seragam berwarna kuning, celana hitam dan topi khas petugas satpam. Di belakangnya terlihat barisan Paskibraka dan Satuan Polisi Pamong Praja yang juga turut memberi hormat dalam defile.
Semua memberikan hormat kepada Presiden Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo dan Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto. Mereka dihadirkan dalam defile sebagai mitra Polri dalam membantu menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Kemudian, ada kelompok buruh yang terdiri dari beragam kelompok, termasuk buruh KSPI pimpinan Said Iqbal. Mereka mengibarkan bendera merah putih dengan kekompakannya.
Tak ketinggalan, ada kelompok Banser ikut serta dalam defile tersebut. Mereka tampil menggunakan baju loreng hitam dan baret berwarna hitam yang menjadi ciri khas.
Di barisan akhir, ada kelompok petani ikut dalam defile hari ini. Mereka membawa jagung di tangannya sebagai bukti ketahanan pangan yang sudah dihadirkan.
Hal itu pun mendapat pujian dari Presiden Prabowo yang menegaskan bahwa polisi Indonesia senantiasa hadir di tengah masyarakat dan mampu merasakan penderitaan rakyat.
“Polisi Indonesia harus berada di tengah rakyat, merasakan penderitaan rakyat, mendengar jeritan hati rakyat,” jelas Presiden Prabowo di hadapan jajaran pimpinan Polri dan tamu undangan.
Pernyataan ini disampaikan Prabowo sebagai pengingat bahwa cita-cita kemerdekaan Indonesia bukan sekadar menjadi bangsa yang berdaulat, tetapi juga negara yang makmur dan adil. Beliau menekankan bahwa polisi yang dicintai rakyat adalah yang mampu membela kelompok paling lemah dan tertindas.
“Bangsa dan negara kita membutuhkan kepolisian yang tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat—polisi yang berada di tengah rakyat, membela rakyat, melindungi rakyat, khususnya mereka yang paling lemah, paling tertindas, dan paling miskin,” ujar Presiden Prabowo.
(Red/Rezha LDD)