JAKARTAKabupaten Serang. Pondok Pesantren Madrasyah Ulum MMQ Sijablog di Kabupaten Serang baru saja menggelar acara khotmil Qur’an bil ghoib yang penuh makna. Pimpinan Pondok Pesantren, Kiyai Wangsul, bersama Ibu Hj. Junenah dan para ustad serta ustadzah, memberikan penghargaan berupa Sa’adah kepada para santri yang telah menunjukkan prestasi luar biasa dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur’an.
Kegiatan khotmil Qur’an bil ghoib adalah prosesi khataman Al-Qur’an yang dilakukan tanpa harus melihat mushaf, melainkan dengan mengandalkan hafalan. Istilah “bil ghoib” di sini berarti hafalan atau tahfidz yang sudah terpatri dalam ingatan para santri. Dalam acara tersebut, penghargaan Sa’adah diberikan sebagai bentuk apresiasi atas usaha dan dedikasi santri dalam mempelajari ilmu Al-Qur’an, yang merupakan bagian penting dalam penguatan iman dan akhlak umat Islam.
Makna Sa’adah: Kebahagiaan yang Diberikan Allah
Sa’adah, yang berasal dari bahasa Arab, memiliki arti kebahagiaan, ketenangan, dan rasa aman. Dalam Al-Qur’an, kata “sa’adah” disebutkan dua kali, terkait dengan janji Allah atas kebahagiaan yang akan diberikan kepada orang-orang yang taat pada ajaran-Nya. Sa’adah juga diartikan sebagai kebahagiaan yang diraih pada hari kiamat sebagai balasan atas kepatuhan kepada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Untuk meraih sa’adah, santri harus istiqomah dalam menjalankan kewajiban agama, menjauhi kezaliman, rajin menunaikan shalat, bersabar dalam ber-istiqomah, berbuat baik, serta mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan. Salah satu kunci utama adalah tawakal kepada Allah atas segala usaha yang telah dilakukan.
Pendidikan Agama dan Etika Sejak Dini
Acara ini juga menjadi momentum penting dalam pengembangan pendidikan agama bagi kalangan usia dini, terutama bagi para pelajar di Pondok Pesantren Madrasyah Ulum MMQ. Selain ilmu agama, para santri juga diberikan pendidikan tentang etika, sopan santun, serta cara berbahasa dan bersikap yang baik. Hal ini diharapkan dapat memperkuat karakter dan memperdalam keimanan mereka dalam beribadah.
Bagi para orangtua, acara ini juga menyadarkan pentingnya mengarahkan anak-anak mereka untuk menuntut ilmu, tidak hanya dalam hal agama, tetapi juga dalam hal akhlak dan moralitas. Dengan demikian, anak-anak mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih baik, siap menghadapi kehidupan, dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan semakin banyak santri yang dapat mengikuti jejak mereka dan meraih prestasi serupa, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar.jurnalisnasionalindonesia//yopie//jurnalis.org