Ketum Fast Respon: Saya Malu Ada Tambang Ilegal Beropersi di Sulteng
Ketum Fast Respon Agus Flores: Saya Malu Ada Tambang Ilegal Beropersi Daerah Kelahiran
Jakarta – Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Fast Respon Nusantara (PW-FRN) Opinon Counter Polri, R.Mas MH Agus Rugiarto SH, yang akrab dengan Panggilan Agus Flores mengaku merasa malu ada Tambang Ilegal Beroperasi di tempat kelahirannya Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Tambang Ilegal bikin malu, saya lahir di Sulteng, saya berjuang membasmi Tambang Ilegal, dikampung sendiri marak beroperasi, ini telah menghancurkan nama sendiri, ” kata Agus Flores , Minggu 27/4/2025.
Dengan maraknya Tambang Ilegal Jenis Emas di Wilayah Sulteng, baik Wilayah Kabupaten maupun Kota agar bisa selesai Agus berharap Kapolri menugaskan Kapolda baru dari Brimob yang berani Tangani Tambang tersebut, tambah dia.
“Kalau Masih Kapolda Itu, mungkin susah ditangani Persoalan Tambang Ilegal tersebut, buktinya semakin menjamur Tambang Ilegal Emas bukan berkurang malahan bertambah,” ujar Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Fast Respon (PW FRN) R.Mas MH Agus Rugiarto SH, Sabtu (26/4) saat Rapat Internal FRN di Jakarta.
Lanjut Agus, Kalau Masih Pemimpinnya diluar Brimob, dikhawatirkan Persoalan Tambang Ilegal bukan selesai, melainkan tambah menjamur.
“Sulteng kalau masih dipimpin diluar Brimob, saya khawatir tambah para kerusakan hutan, khususnya Kabupaten Parimo, Sigi, Donggala, Palu, Toli Toli dan Buol, ” tegas putra kelahiran Sulteng ini.
Selain itu, menurut dari Bupati Sigi Moh Rizal Intjenae menjelaskan pemerintah daerah berkomitmen terus untuk menangani tambang ilegal yang terjadi di Kabupaten Sigi khususnya di Kecamatan Lindu.
“Tentunya kegiatan tambang ilegal hanya membawa dampak negatif yakni terjadinya ketegangan sosial di tengah masyarakat termasuk merusak lingkungan dan tidak memberikan kesejahteraan masyarakat setempat,” kata Rizal saat memimpin rakor lintas sektor terkait penanganan aktivitas PETI di Desa Bora, Rabu.
Ia menuturkan pemerintah daerah tetap konsisten menjaga dan melindungi kawasan konservasi Taman Nasional Lore Lindu.
“Pemerintah daerah tidak akan mengeluarkan izin tambang emas di Kabupaten Sigi, kami tetap fokus dengan ekonomi hijau berbasis pertanian,” ujarnya.
(Divisi Humas PW-FRN)